Rabu, 18 Maret 2009

Umbrella Girl


Umbrella Girl, Sporty Itu Harus Seksi
Bagja Pratama - detikOto
Gambar
Umbrella Girl
Jakarta - Kehadiran wanita cantik di event otomotif pasti menggoda. Seorang pebalap mungkin bisa iseng bertanya. Apa jadinya balapan tanpa ditemani wanita cantik?

Bahkan bisa saja pertanyaan semacam itu lengket pada setiap benak para pecinta motorsport di tanah air, juga di seluruh dunia.

Bayangkan saja, dengan tampilan bodi luar yang yahud, dengan tang-top dan rok mini, kaki yang jenjang, wajah yang menggoda, bisa-bisa menimbulkan sebuah pertanyaan baru, "Kenapa cuma pembalap yang dipayungi?

Kalau perlu, tribun penonton di sirkuit di bongkar saja, biar semua penonton bisa dipayungi umbrela girl.

Sejatinya, seperti itu percakapan lepas yang terjadi di sekitaran sirkuit ketika berlangsungnya event balapan apapun, entah mobil atau motor.

Dunia motorsport menyebutnya 'Umbrella Girl'. Dihadirkan sebagai entertaimentnya balapan, dengan segudang rumor dan cerita dibalik setiap performa yang mereka tampilkan.

Para umbrella girl ini biasanya tidak akan pernah dibiarkan absen terlihat pada setiap event motorsport, terutama event-event balapan, baik itu mobil atau motor.

Mereka selalu hadir dan dianggap sebagai pelengkap dari sempurnanya event balap. Dengan mengenakan pakaian minim, sebuah payung, dan tampilan fisikal yang yahud, membuat semua pecinta balap sontak mengacungkan kedua jempol untuk setiap kehadiran mereka.

Sebuah profesi yang sebenarnya mengandung resiko, terutama mengenai image, seperti yang dilakoni seorang perempuan berbadan sintal, kulit putih, dengan tinggi badan 167 cm, yang bernama lengkap Anita Ashanti.

"Aku menyadari, jadi umbrella itu banyak godaannya. Tapi, aku suka dunia hiburan seperti ini. Kami tidak mau menyalahkan siapapun atas image yang mereka ciptakan terhadap kami," ujarnya.

Seperti yang diungkapkan perempuan yang biasa dipanggil Santi itu, pekerjaan menjadi umbrella girl memang mengharuskannya untuk berpenampilan seksi.

Akan tetapi, menurutnya, itu lebih kepada tuntutan profesinya dan harus dia jalankan secara profesional ketika dia menyepakati pekerjaan tersebut.

Tuntutan paling umum biasanya mengenai jenis pakaian. "Minim itu sudah pasti, aku tidak masalah. Rok mini, tang top, hot pants, itu memang dress code-nya," ujar Santi.

Namun Santi menambahkan, biasanya unsur sportnya secara fashion pun tidak ditinggalkan. Meski harus dalam penampilan seperti itu, dirinya lebih merasa sporty dibanding merasa seksi. Dunia balapan itu adalah dunia yang sangat sport menurutnya, dan sesuatu yang sporty itu harus seksi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar